Tim KPK pusat pada hari Rabu, 7 Juni 2022 kemarin, mengunjungi SMA Negeri 5 Bandarlampung dan berinteraksi langsung dengan empat siswa terbaik yaitu Prasetyo Adi Nugroho, Salwa Mozart, Nyayu Azzahra Nabila dan Yuma Putra Bangsa.
Tim KPK menanyakan sejumlah pertanyaan kepada mereka diantaranya kehidupan sehari-hari, korupsi dan dunia pertemanan.
“ Bagaimana perspektif kalian kalau melihat teman yg menyontek?” tanya tim KPK
Salah satu siswa itu pun menjawab kalau menyontek adalah sesuatu hal yang salah dan dia pastinya bakal menegur temannya tersebut. Selaras dengan pernyataan itu, Salwa Mozart menyebut bahwasannya ia tidak terima jika salah satu temannya mendapatkan hasil nilai yang bagus dengan cara menyontek.
“Kalau saya orangnya reseh pak, karena saya gak terima kalau nilai dia besar dengan cara menyontek, sedangkan nilai saya kecil dengan hasil murni” ungkap Salwa
Kemudian Tim KPK juga bertanya tentang guru teladan di SMAN 5 Bandarlampung.
“Kalau saya sih guru yang menurut saya jadi teladan itu pak soekamto ya, karena dia selalu menegur orang orang yang telat, tidak disiplin dan lain lain” Jawab Prasetyo
Berbeda dengan Prasetyo, kalau Nyayu menyebut bahwa guru teladan ia adalah Ibu Karol yang merupakan guru Matematika di sekolah.
“Kalau saya sih Bu Karol, karena nasehat yang dia berikan selalu baik dan selalu saya ingat” Jawab Nyayu
Selain itu, Tim KPK menanyakan cara agar korupsi bisa terhindari.
“Menurut saya cara kita terhindar dari korupsi adalah dengan cara memegang nilai nilai agama, dan mengimplementasikan nya dalam kehidupan sehari hari” Jawab Yuma
Setelah bertanya tanya, Tim KPK pun memberi hadiah apresiasi kepada 4 siswa tersebut dengan memberi sovenir berupa hand sanitizer.