Bandar Lampung – Pada Senin (26/8/2024) telah terselenggara program penyuluhan kesehatan dari Puskesmas Korpri di SMAN 5 Bandar Lampung yang diperuntukkan bagi seluruh siswa/i kelas X.
Acara yang diselenggarakan di lingkungan sekolah ini
mencerminkan komitmen sekolah maupun fungsi Puskesmas dalam menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan kondusif bagi perkembangan fisik dan mental siswa.
Dalam penyuluhan ini, tim kesehatan dari Puskesmas Korpri memberikan perhatian khusus pada kondisi mental dan emosional siswa/i. Menurut Ibu Susan, perwakilan dari Puskesmas Korpri, penyuluhan ini dirancang untuk mendeteksi dini gejala-gejala emosional dan mental pada siswa kelas X. “Agenda ini sebetulnya dilaksanakan untuk mengetahui gejala emosi ataupun kondisi mental siswa/i kelas 10. Kita perlu memahami bagaimana kondisi mental mereka, apakah ada yang tidak stabil akibat konflik di rumah atau lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, kami dari pihak puskesmas bisa mencari titik awal masalah tersebut,” jelasnya.
Hal ini menjadi penting mengingat masa transisi dari sekolah menengah pertama ke sekolah menengah atas sering kali membawa tekanan tersendiri bagi para siswa. Dalam beberapa kasus, perubahan ini bisa memicu stres atau kecemasan yang berdampak pada kinerja akademik dan kehidupan sosial mereka. Oleh karena itu, program penyuluhan ini tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga pada kesiapan mental siswa untuk menghadapi tantangan baru.
Selain penyuluhan mental, program ini juga melibatkan pemeriksaan hemoglobin (HB) dan penilaian status gizi siswa/i. Ibu Eliyawati, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 5 Bandar Lampung, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari program kesehatan sekolah. “Kegiatan ini sangat memberikan kesan yang baik karena sejalan dengan program-program kesehatan yang ada di sekolah kita. Dengan adanya pemeriksaan HB, kita bisa mendeteksi dini masalah kesehatan yang mungkin dialami siswa/i, terutama siswi yang sering mengalami menstruasi,” ujarnya.
Anemia, yang sering kali dialami oleh remaja putri, dapat berdampak serius pada kesehatan dan prestasi akademik mereka. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, sekolah dapat memberikan edukasi dan rekomendasi yang tepat untuk siswa/i yang memiliki HB rendah. Edukasi ini tidak hanya sebatas pemberian informasi, tetapi juga tindakan konkret seperti penyuluhan tentang pentingnya mengonsumsi tablet tambah darah secara rutin untuk mencegah anemia.
Vinka, salah satu siswi kelas X.E-3, membagikan sedikit pengalamannya setelah mengikuti penyuluhan ini. “Saya merasa sangat senang dengan kegiatan ini. Dari penyuluhan ini, saya merasakan betapa sekolah sangat peduli terhadap kesehatan kami, terutama bagi siswi yang setiap bulannya mengalami menstruasi. Saya juga belajar pentingnya rutin mengonsumsi tablet tambah darah untuk mencegah anemia,” ungkapnya.
Meski kegiatan ini berjalan dengan baik, Ibu Susan dari Puskesmas Korpri mencatat beberapa tantangan yang dihadapi selama pelaksanaannya. Salah satu kendala utama adalah proses pengumpulan data peserta penyuluhan yang masih dilakukan secara manual. “Kendalanya tidak banyak, hanya saja kami cukup kesulitan saat harus memasukkan data peserta penyuluhan karena masih menggunakan sistem manual,” jelasnya.
Penyuluhan kesehatan yang diselenggarakan di SMAN 5 Bandar Lampung bukan sekadar kegiatan sekali waktu. Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan sekolah untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan siswa/i. Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari tim kesehatan puskesmas hingga para pendidik di sekolah, diharapkan kesehatan fisik dan mental siswa/i dapat terus terjaga dengan baik.
Ibu Eliyawati menegaskan bahwa program seperti ini akan terus didukung dan dikembangkan di masa mendatang. “Menurut saya, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk seluruh siswa/i di sekolah. Jika banyak yang memiliki HB rendah, cek kesehatan ini memberikan edukasi dan rekomendasi yang tepat. Kami akan terus mendukung kegiatan semacam ini karena ini sangat penting bagi kesehatan siswa/i,” tuturnya.
Dengan penyuluhan ini, SMAN 5 Bandar Lampung menunjukkan langkah konkret dalam upayanya menciptakan sekolah yang sehat dan berdaya. Ke depan, diharapkan program-program serupa dapat terus dilaksanakan, tidak hanya untuk mendeteksi masalah kesehatan secara dini tetapi juga untuk membangun budaya hidup sehat di kalangan siswa/i. Dengan demikian, SMAN 5 Bandar Lampung tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga tempat tumbuh kembang yang sehat dan mendukung bagi seluruh siswa/i.
REDAKSI PERSISMA
Penulis: M. Rizky Fadhilah | XI.F-7
Recent Comments